Photobucket

Clik When U See an Ads Banner

Lai Salaha Minnduu Nilla Hii Kaasyifah,Lai Salaha Minnduu Nilla Hii Kaasyifah,Lai Salaha Minnduu Nilla Hii Kaasyifah.

Klik Baner 4 money Fund

Daisypath Anniversary tickers

MuliaNya Sahabat Ku

Gersang Bumi Tanpa Hujan , Gersang Minda Tanpa Ilmu,
Gersang Hati Tanpa Iman , Gersang Jiwa Tanpa Amal .
Photobucket
Dengan Penuh Kesyukuran Ke Hadrat Illahi , Setepak Sireh Kami Hulurkan Untuk Mengundang Semua Kemari , Beras Kunyit Kami Taburi , Air Mawar Di Renjis Wangi , Berkembang Kasih Menabur Budi , Undangan Kami Setulus Hati,, Harap Sudi Datang Merai,, Semoga Allah Memberkati Wassalam Terima Kasih

."Sebarkanlah ajaranku walau satu ayat pun"(Sabda Rasulullah SAW)"Nescaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."(Surah Al-Ahzab:71)
Photobucket

12 September, 2011

Allahummaghfirli dunubi - cerita 2

Doa Untuk Ibu...........

Allahummaghfirli dunubi waliwalidayya

warhamhuma kamaa rabbayani saghira 

(Ya Allah ampunilah daku dan rahmati dan belas kasihanilah kedua ibu bapaku sebagaimana belas kasihannya mereka kepadaku sewaktu kecil-kecilku dulu.)

cerita kawan didalam blognya.... methos
Suatu malam, seorang wanita berusia 20-an tahun bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, ia segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat si anak berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata:
“Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?”
“Ya, tetapi, aku tidak membawa uang”, jawab si wanita dengan malu-malu.
“Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu”, jawab si pemilik kedai.“Silakan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu”.

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Si wanita segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.
“Ada apa nona?”, tanya si pemilik kedai.
“Tidak apa-apa”, aku hanya terharu jawab wanita itu sambil mengeringkan air matanya.
“Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi ! Tetapi, ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi. Kau, seorang yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri”, katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataannya, menarik nafas panjang lalu berkata:
“Nona, mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya”. Si wanita terhenyak mendengar hal tsb.

“Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal , aku begitu berterima kasih. Tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya”.

Dia segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata yg harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya berwajah letih dan cemas. Ketika bertemu dengannya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah,”Nak, kau sudah pulang. Cepat masuklah, Ibu telah menyiapkan makan malam. Makanlah dahulu sebelum kau tidur. Makanan akan dingin jika kau tidak memakannya sekarang”.
Pada saat itu si wanita tidak dapat menahan tangisnya. Ia pun menangis di pelukan ibunya.
==============================
Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat dekat dengan kita, khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita. Kadang-kadang, kita sulit atau lebih tepatnya tidak mau untuk melihat dan menghargai pertolongan yang diberikan oleh orang-orang yang sudah sangat kita kenal. Untuk menghargai cinta kasih mereka. Kita menganggap itu sebagai suatu keharusan. Sebuah kewajiban.

Semoga kita sama2 akan mendapat iktibar dari cerita ni ye... insyaallah...
www.tips-fb.com

0 comments:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Photobucket

Kawan-kawan Blogger Paling Aktif Dan Terkini

Post Paling Diminati